Saat semua orang
terlelap dalam tidurnya, aku pun terbangun dari tidurku dan kulihat jam wekerku
ternyata masih jam 03.00 wib. Segeraku berwudhu untuk melakukan sholat tahajud lalu
bermunajat kepada sang Khalik. Mengadukan semua kejadian dalam hidup ini kepada
Allah semesta alam. Tak terasa subuh pun menjelang dan tanpa sadar ternyata aku
tertidur di atas sajadah. Ketika adzan subuh menjelang segera berwudhu lagi
untuk sholat, setelahnya seperti biasa tilawah serta tak lupa untuk membangunkan
teman sebelah kost untuk sholat subuh.
Perkenalkan, Namaku
adalah Tri Hartati. Aku merupakan anak ke tiga dari tiga bersaudara. Aku hidup
dari keluarga yang sederhana. Saat ini aku duduk disemester empat dan kuliah di
salah satu Universitas Negeri yang ada di Sumatera Selatan atau lebih dikenal
Universitas Sriwijaya. Aku merupakan seorang Mahasiswi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. Jarak kampus dengan rumah sangat
jauh sehingga mengharuskan aku untuk ngekost. Menjadi seorang anak kost itu untuk melatih diri untuk hidup
mandiri, irit dan sebagainya. Alhmadulillahnya diriku kuliah dibiayai oleh
pemerintah sehingga tidak membebankan kepada orangtuaku.
Setiap pagi sudah
bersiap untuk ke kampus, Kebetulan hari ini merupakan hari jum’at sehingga
harus lebih pagi berangkat kampus. Hari ini ada praktikum mikrobiologi di
kampus Madang tepatnya dibelakang RS Umum Muhammad Hoesin Palembang sedangkan
kostanku berada di Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir. Kampus Unsri itu tidak hanya
ada di Indralaya, namun juga ada di
Madang, ada di Bukit juga. Namun, kampus utama Unsri itu adalah di Indralaya.
Pukul 06.00 wib sudah siap berangkat ke Madang. Kami sekelas berangkat bersama
dengan menyewa bus angkutan mahasiswa. Setelah
menempuh perjalanan ± 1 jam akhirnya kami sampai juga di kampus Madang. Tak
menunggu lama para dosen serta asisten dosen sudah memasuki ruang praktikum dan
praktikum pun dimulai. Setelah praktikum, kami pun mulai kuliah teori.
Menjelang jam 11.30 wib kuliah mikrobiologi pun berakhir dan nanti jam 13.00
wib akan dilanjutkan dengan kuliah teori anatomi. Seharian full berada di kampus Madang. Ketika pukul 15.30 wib kuliah hari
ini pun berakhir. Semua teman-temanku yang ngekost di Indralaya pun pulang dengan bus yang kami sewa tadi. Namun,
hari ini ku putuskan untuk tidak pulang ke kostan karena mau ada agenda
sabtunya di kampus Madang.
Sore ini matahari pun
masih sangat terik, segera langkah kaki ini kupercepat agar segera sampai
dikostan saudaraku. Tanpa terasa akhirnya sampai juga di kostan saudaraku. Kami
pun bersalaman dan berpelukan, sudah dua minggu tidak berjumpa dengan saudaraku.
Rasa rindu pun terobati, karena sibuknya aktivitas kampus, organisasai dan
kegiatan lainnya sehingga jarang berjumpa dengan saudaraku namun komunikasi
dari dunia maya selalu kami lakukan.
***
Sabtu sore pun aku
pulang ke kostan. Ketika selesai acara seminar di madang segera aku mencari bus
untuk pulang ke Indralaya. Di tengah perjalananku, aku melihat sekumpulan
remaja sedang meminta sumbangan untuk membantu korban kebakaran di daerah Musi
II. Aku pun langsung melihat keadaan dompet dan di dompet hanya ada uang
Rp.100.000,- segera ku ambil uang tersebut dan kuberikan kepada remaja-remaja
tersebut. Niatku untuk bersedekah dan membantu sesama. Padahal uang
Rp.100.000,- untuk jatah makanku selama 3 hari ke depan sebelum uang beasiswaku
cair. Dan aku pun baru tersadar, bagaimana aku bisa pulang ke kostan tanpa
uang? Segera ku merogoh tasku untuk mencari uang, mungkin saja ada uang
terselip dalam tas. Alhamdullillah ada uang Rp.10.000,- segera aku mencari bus
untuk pulang. Ongkos dari Palembang-Indralaya Rp.8000,- artinya menyisakan uang
Rp.2000. Di dalam bus ada ibu-ibu tua meminta-minta uang. Segera ku raih uangku
yang bersisa Rp.2000 tersebut dan kuberikan padanya. Diri ini tidak bisa
melihat kalau saudara sesama muslim meminta bantuan. Selagi bisa membantu ya
aku bantu.
Setelah
sampai dikostan aku pun tersadar bagaimana aku bisa bertahan selama 3 hari
kedepan ini? Alhamdullillah di kostan ada sebungkus roti. Perutku sudah sangat
lapar segera ku ambil roti tersebut dan memakannya. Melihat kalender, rupanya
besok tanggal 13,14,15 dzulhijjah. Dan kuputuskan untuk puasa ayyamul bi’dh.
Aku percaya bahwa ketika kita membantu saudara yang kesulitan insya Allah akan
ada gantinya walaupun tidak sekarang. Sahur dengan makan roti dan membuat
secangkir susu. Waktu berbuka puasa, diriku diantarin teman sebelah kost
makanan. Selama 3 hari berturut-turut rezeki Allah kepadaku mengalir.
Alhamdulillah rezeki Allah sungguh luar biasa bagi yang bersedekah, semakin
banyak bersedekah semakin banyak rezeki yang diberikan Allah kepada hambanya.
Indralaya, 17 September 2014
Tri Hartati Nck