Ahlan Wa Sahlan
Rabu, 31 Desember 2014
Ahlan Wa Sahlan: Perpustakaan Cerdas Membawa Barokah!
Ahlan Wa Sahlan: Perpustakaan Cerdas Membawa Barokah!: I. PENDAHULUAN Era informasi merupakan zaman keemasan bagi siapa saja yang menguasai informasi. Informasi menjadi suatu primad...
Manfaat Menyusui Untuk Kemandirian Disiplin Anak
Ilustrasi Cara Menyusui |
Menyusui memberikan kedekatan antara ibu dengan anak baik
kedekatan fisik ataupun pikiran. Jika menyusui hindarilah hal-hal yang dapat
mengganggu pikiran kita seperti menonton TV, interaksi dengan HP, dll, maka
menyusuilah dengan “sadar”. Menyusui dengan sadar yaitu fokus pada proses
menyusui dengan baik, penuh perhatian, fokus,dan berkonsentrasi sehingga
benar-benar menikmati dalam menyusui. Bagaimana konsentrasi pada anak saat
menyusui serta bagaimana bercakap-cakap pada anak saat menyusui, itu semua
proses bonding yang menjadi daftar penting untuk anak mandiri dan
disiplin.
Mandiri dan disiplin dasar utamanya yaitu harus memiliki
hubungan yang kuat antara orang tua dan anak. Mengapa? Karena harapannya jika
berbicara disiplin, anak bukan hanya disiplin karena ditakut-takuti atau
disiplin untuk mendapatkan hadiah, tapi disiplin yang menjadikan anak yang
“Nurut” yaitu karena dia memiliki cinta dan hubungan yang kuat dengan ayah dan
ibunya. Oleh karena itu menyusui penting sekali.
Menyusui penting sekali karena itu interaksi pertama antara
ibu dan anak. Jika bondingnya kuat, attachmentnya kuat, hubungannya baik
maka itu dasar disiplin yang nantinya juga baik. Saat menyusui komunikasi yang
terbentuk tidak hanya kita berkomunikasi dengan anak tetapi sebenarnya anak
juga berkomunikasi dengan kita, orang tuanya. Bentuk komunikasi yang dilakukan
tidak dengan bahasa melainkan dengan menunjukkan tanda-tanda tertentu kepada
orang tuanya. Orang tua harus sensitif, responsif terhadap apapun yang anak
kita sampaikan. Bentuk komunikasi itulah sebagai dasar untuk komunikasi tahap
selanjutnya.
Menyusui itu membuat anak mampu mengatur dirinya sendiri. Hal
itu terjadi karena saat menyusui, interaksi komunikasi orang tua terhadap anak
maka anak walaupun bayi bisa menangkap ekspresi, intonasi, energi atau vibrasi
yang positif dari orang tuanya. Jika itu semua intens dilakukan dalam bentuk
menyusui berjam-jam sehari, maka pada akhirnya anak akan menyesuaikan diri
dengan orang tuanya. Anak akan tumbuh dan tahu Berawal dari bonding, sensitivitas,
responsivitas ibu kepada anaknya, maka anak pun akan seperti itu menjadi lebih sensitif,
responsif terhadap orang tuanya sehingga orang tua dan anak saling kenal,
sensitif dan responsif.
Menyusui itu penting karena fungsi tubuh. Anak-anak yang
disusui ASI secara fisik kulitnya akan terlihat lebih lembut, aroma badannya
lebih harum sehingga orang tua akan lebih senang mengelus-elusnya dan lebih
senang menciumnya sehingga stimulasi sensorik yang diberikan orang tua kepada
anak akan menjadi lebih banyak. Stimulus sensorik tersebut efeknya luar biasa
terhadap perkembangan otak anak. Menyusui tidak hanya memberi efek secara
langsung dari air susunya, namun sebenarnya dari apa yang dilakukan oleh ayah
dan ibu pada saat anak menyusu.
Terdapat efek lainnya pada saat menyusui yaitu tidak dapat
mengetahui seberapa banyak air susu yang keluar atau yang diberikan pada anak
kecuali dengan melakukan pemompaan itu akan terlihat jumlahnya. Lalu bagaimana mengetahuinya
apakah air ASI itu cukup untuknya, apakah nanti dia masih haus? Caranya yaitu
dengan mengandalkan feedback dari
anak sendiri. Hal tersebut harus membuat
orang tua percaya pada kemampuan anak. Percaya kepada kemampuan anak untuk apa?
Untuk dapat menentukan pada dirinya sendiri seperti kapan dia kenyang, kapan
dia lapar sehingga anak dapat mengenali, memahami, dan memberikan respon yang
tepat terhadap reaksinya atau bisa mengatur diri sendiri secara mandiri yang
disebut self regulation.
Self regulation dilatih pertama kali dari menyusui.
Pada saat kita percaya pada respon anak saat menyusui yang kemudian akan
berpengaruhi ke proses makan, proses toilet
training, proses pertama kali masuk sekolah hingga tahapan dewasa
selanjutnya. Semua itu fungsi dari self
regulation. Jangan berpikir bahwa menyusui hanya muncul di masa bayi atau
di masa 2 tahun pertama tapi itu semua menjadi dasar untuk kemudian muncul
kemandirian dari self regulation yang
betul betul bermanfaat sampai usia yang sangat panjang. Sehingga self
regulation muncul dari kepercayaan orang tua terhadap kemampuan anak.
Bagaimana cara kita percaya kepada anak seperti dia nangis
karena laper, nangis karena mau digendong dsb, sedangkan keraguan dari diri
kita sebagai orang tua pasti ada? Itu semua butuh trial dan error untuk
tahu. Jika menurut research mengenali
dan mengembangkan kepercayaan terhadap kemampuan anak paling lama sebulan,
namun ada juga orang tua yang seminggu sudah mengenal anaknya mau apa. Seberapa
cepat kita paham itu tergantung terhadap kondisi kita. Semakin diri kita
tenang, semakin bisa membedakan dan mengenal anak dengan cepat. Jika ibu atau
bapaknya lagi ada masalah, babby blues maka kadang-kadang butuh waktu agak
lebih lama. Hal ini karena kembali lagi pada kemampuan mendengar dan merespon
sebelumnya. Kemampuan mendengar, merespon hanya muncul jika kita sebagai orang
tua fokus kepada anaknya, namun jika masih heboh pada diri sendiri terkadang
kemampuan mendengar menjadi berkurang sehingga butuh waktu lebih lama untuk
tahu hal itu.
Pada dasarnya kemampuan self
regulation itu dimiliki oleh semua bayi yang baru lahir karena memang
dilahirkan seperti itu yaitu Tuhan menciptakan manusia untuk pada akhirnya bisa
mengatur tubuhnya sendiri. Justru kemampuan self
regulation yang sebenarnya sudah ada sejak lahir dalam level bayi dengan
pengasuhan dan pendidikan bisa hilang. Hal itu terjadi karena kita sebagai
orang tua tidak percaya pada dirinya sendiri, sehingga ketidakpercayaan orang
tua terhadap anak yang sebenarnya memiliki kemampuan di dalam dirinya menjadi
terbatasi dan menjadi tidak percaya diri. Sebelum anak percaya pada dirinya
sendiri, orang tua harus percaya pada anaknya. Kalau orang tua belum percaya
maka nanti anak belajar percaya dari siapa? Anak-anak lahir belum tahu apa-apa,
mereka menjalani berdasarkan experience
mereka sehari-hari dari apa yang mereka dapatkan dari orang terdekat. Bebaskan
mereka dalam proses belajar dan ajarkan secara perlahan (explore dahulu, baru perbaiki).
Menyusui itu begitu pasti manfaatnya dan bisa menjadi tempat
belajar. Berawal dengan menyusui secara sadar dapat menumbuhkan bonding,
sensitive, responsive, serta kepercayaan orang tua terhadap anaknya sehingga
dapat membentuk self regulation anak yang kemudian muncul kemandirian dan
disiplin anak.
(Talk Show Revolusi Menyusui, 28
Desember 2014)
Nara Sumber: Najeela Shihab
(Psikolog)
Bintang Tamu: Alia Jumhur Hidayat
dan Pasangan Indra Birowo
Moderator: Adit @ayahasi
Notulis: Zuhay R Zaffan
By Keluarga PENTING
Senin, 17 November 2014
Perpustakaan Cerdas Membawa Barokah!
I.
PENDAHULUAN
Era informasi
merupakan zaman keemasan bagi siapa saja yang menguasai informasi. Informasi menjadi suatu primadona dikalangan
sekarang serta kebutuhan untuk semua kalangan. bukan hanya sekedar butuh tetapi
tiap elemen baik itu pribadi, komunitas, masyarakat, swasta maupun pemerintah
sangat berperan dan berlomba-lomba tidak hanya menjadi penerima informasi
tetapi berusaha menjadi pemberi informasi, sehingga akan terbentuknya budaya sharing informasi pada setiap elemen
masyarakat.
Mengingat
kebutuhan masyarakat akan informasi semakin cepat, maka disini perlu adanya
suatu lembaga yang tanggap terhadap pengelolaan, penyimpanan serta penyebaran
informasi, lembaga tersebut sering kita kenal dengan nama perpustakaan. Dalam
menjalankan tugas serta fungsinya perpustakaan dituntut cepat untuk memberikan
layanan informasi kepada para pemustakaan.
Selama ini masyarakat belum seluruhnya terpenuhi hak mereka
dalam mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan entah karena akses ilmu
pengetahuan yang sulit dan bahkan tidak mampu dijangkau oleh mereka, atau
memang karena ada alasan tertentu sehingga hal ini menyebabkan kualitas
keilmuan masyarakat tidak baik dan bahkan tertinggal jika dibandingkan dengan
mereka yang dapat dengan mudah mengakses informasi dengan fasilitas yang telah
tersedia bagi mereka seperti internet, perpustakaan, taman baca, toko buku dan
sumber informasi lainnya. Hal ini berpengaruh untuk terjadinya kesenjangan
social, ‘si pintar dan si bodoh’, ‘si kaya dan si miskin’ dan lain sebagainya,
kiranya akal dapat menerima bahwa orang menjadi pintar karena asupan informasi
yang mudah dan cepat, bahwa orang menjadi bodoh karena tidak mendapat asupan
informasi.
Untuk membangun masyarakat yang cerdas perlu adanya peran
signifikan dari individu, kelompok, lingkungan, dan pemerintah. Elemen-elemen
tersebut harus diwadahi dalam suatu organisasi yang mengusung misi mencerdaskan
diri mereka sebagai anak bangsa, organisasi tersebut adalah perpustakaan.
Dalam
proposal ini kami sebagai penulis akan mengerucutkan pembahasan menuju
bagaimana peran keberadaan perpustakaan desa untuk masyarakat desa.
Terlepas dari masalah bahwa pada kenyataannya perpustakaan desa belum merata
keberadaannya di desa-desa seluruh Indonesia. Eksistensi perpustakaan desa
diharapkan dapat mencerminkan kemajuan dan merefleksikan kemajuan budaya
masyarakat. Hal itu ditengarai oleh pemanfaatan perpustakaan secara berdaya
guna. Perpustakaan desa mengemban sebuah misi untuk menanamkan pemahaman dan
pengertian yang utuh dan lengkap tentang pentingnya penguasaan informasi, ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Disini kami
sebagai ‘agent of change’ dalam elemen masyarakat, hadir dalam memberikan
solusi ini dalam permasalahan ini. Seperti dalam hadist disebutkan ”Rasulullah SAW
bersabda, ‘Orang yang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi
seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang
paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni). Sesungguhnya
Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka merubah apa yang
ada di dalam diri mereka sendiri (QS.13: 11). Merujuk ke ayat Al-Qur’an
tersebut, faktor utama dan pertama adalah apa yang terdapat dalam diri manusia,
yaitu nilai-nilai yang menjadi pandangan hidup, kehendak, dan tekadnya. Disini kami
yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Ilmu
Keperawatan Universitas Sriwijaya mempunyai mimpi besar yaitu memiliki
Perpustakaan desa di desa binaan kami yaitu terletak di Desa Sakatiga,
Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel. Desa binaan kami masih terbilang baru terbentuk
yaitu tanggal 13 Oktober 2014 lalu. Masyarakat di desa binaan kami ini masih
terbilang belum melek teknologi
bahkan ilmu pengetahuan yang benar-benar ‘wah’ untuk di era sekarang. Untuk
sekarang proses pembentukaan perpustakaan desa masih belum berjalan dengan
sebagaimana mestinya karena terkendala biaya. Maka dari itu kami mengajukan
proposal kegiatan social ini untuk diikutkan pada event kompasiana dan lazismu ini. Harapannya proposal ini bisa
membantu masyakat di desa binaan kami nantinya.
II. TUJUAN
A.
Tujuan
Umum
Terwujudnya tempat penyediaan dan pelayanan bahan bacaan
yang mudah dijangkau oleh masyarakat Desa Sakatiga yang pada akhirnya akan
membantu meningkatkan SDM masyarakat tersebut.
B.
Tujuan
Khusus
1. Memberikan
pembiayaan dalam kegiatan social yaitu membentuk perpustakaan desa
2. Membangun
perpustakaan desa di desa binaan BEM KM IK Universitas Sriwijaya
3. Membantu
masyarakat dalam mendapatkan ilmu pengetahuan terutama untuk anak-anak di desa
binaan BEM KM IK Universitas Sriwijaya
4. Sebagai
sarana penunjang untuk belajar bagi anak-anak di desa binaan BEM KM IK
Universitas Sriwijaya.
III.IURAN
KEGIATAN
Kegiatan ini memiliki
tujuan utama yaitu untuk membangun perpustaakan desa di desa binaan BEM KM IK
Unsri. Kegiatan ini tidak hanya melakukan pembiayaan
tetapi juga pengawasan terhadap usaha-usaha yang dibiayai dan ketika usaha
pembangunan perpustakaan ini sukses maka kami tetap mengingatkan untuk tetap
menggunakan perpustakaan sebagai sarana dalam belajar untuk siapa pun. Hasil
dari usaha yang telah dibiayai maka kami menerapkan system bagi hasil dimana
hasilnya akan disumbangkan untuk pembangunan perpustakaan desa dan pembiayaan untuk
membeli buku serta peralatan yang dibutuhkan lainnya dan memberikan sebagian
biaya untuk anak yatim piatu. Kegiatan ini juga dapat dijadikan wadah untuk
menyebarkan agama Allah SWT dan meningkatkan silaturahim karena akan diadakan
pertemuan rutin setiap sebulan sekali untuk menggelar pengajian di perpustakaan
desa.
IV.SASARAN
Sasaran kegiatan social ini yaitu :
1. Masyarakat
di Desa Sakatiga, Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel.
2. Anak
yatim piatu di Desa Binaan yaitu Desa Sakatiga, Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel.
V.
PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN
1. Penanggung
jawab : Tri Hartati
2. Ketua
Pelaksana : Mitra Yuni Ratnasari
3. Sekretaris
: Akhid Lutfia Winanrni
4. Bendahara : Arum Kesuma Nirmala
5. Seksi-seksi,
a. Sie.
Acara
Koordinator : Siti Ummu Hani
b. Sie.
Humas
Koordinator : Sri Rahmatiyah
c. Sie.
Konsumsi
Koordinator : Putri Sahara
d. Sie.
Dokumentasi
Koordinator : Praseta Oktaviana
e. Sie.
Logistik/Perlengkapan
Koordinator : Ririn Agustina
VI.
ANGGARAN PEMBIAYAAN PERPUSTAKAAN
No.
|
Uraian
|
Qty
|
Vol
|
Satuan
|
Total
|
1
|
Pengadaan lemari arsip dan inventaris
/ lemari catalog
|
Buah
|
1
|
1.250.000
|
1.250.000
|
2
|
Pengadaan lemari rak buku bertutup
kaca
|
Buah
|
2
|
2000.000
|
4.000.000
|
3
|
Pengadaan meja baca duduk
|
Buah
|
10
|
150.000
|
1.500.000
|
4
|
Stempel perpustakaan
|
Set
|
1
|
10.000
|
100.000
|
5
|
Pengadaan buku administrasi
perpustakaan
- Katalog buku dll (yang
dibutuhkan)
|
Set
|
1
|
200.000
|
200.000
|
6
|
Perlengkapan ATK
|
Set
|
1
|
300.000
|
300.000
|
7
|
Pengadaana komputer lengkap
|
Unit
|
1
|
4.000.000
|
4.000.000
|
8
|
Witeboard
|
Bulan
|
1
|
250.000
|
250.000
|
9
|
Pengadaan koleksi berlangganan
|
Bulan
|
1
|
200.000
|
200.000
|
10
|
Pengadaan buku baru
|
Buah
|
150
|
50.000
|
7.500.000
|
11
|
Perawatan / pemeliharaan
|
Tahun
|
1
|
400.000
|
400.000
|
12
|
Papan nama perpustakaan
|
Buah
|
1
|
200.000
|
200.000
|
13
|
Skat buku
|
Buah
|
20
|
5000
|
100.000
|
Jumlah Total
|
20.000.000
|
VII.
PENUTUP
Demikian proposal pendirian perpustakaan Raudhotul Jannah
ini dibuat dan diajukan sebagai bahan pertimbanagn sekaligus acuan dalam
pelaksanaanya. Semoga Allah SWT berkenan meridhoi dan memudahkan terwujudnya
program ini, dan melimpahkan pahala yang berlipat ganda kepada semua pihak yang
membantu bagi terwujudnya program ini. Kami sangat berharap sekaligus yakin
bahwa perpustakaan ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat, agama dan
bangsa. Aamiiin.
aksibarenglazismu
Langganan:
Postingan (Atom)